Pendapatku tentang : Dilan (Novel)

source : google.com


Hm....Hm.... sebelumnya pasti ada yang mendesis dan mengataiku ketinggalan jaman. Yes, I'm 26 years old and I've already finished my third novel. Haha. Honestly, waktu aku SMA, temenku pada berisik banget heboh sama buku Dilan ini. Serius deh.... dimana-mana ngomongin Dilan pake ekspresi lebaynya yang agak menjerit. Jadi aja aku males bacanya. Padahal sehabis pulang sekolah aku habiskan waktu di tempat penyewaan komik buat baca komik disana, kadang-kadang novel, karena komik cepat sekali habis dibaca. Aku bisa aja baca novel Dilan ini, tapi ogah karena melihat temanku yang pada lebay, aku menganggapnya alay dan berlebihan. Hehe. Sorry friends, no offense!

Hari terakhir ini aku menganggur dan iseng buka-buka berita UC Browser, kepengaruh dari suamiku yang suka baca macem-macem berita aneh disini. Nah di halaman rekomendasi ini, penuuuh banget sama berita soal pemutaran film Dilan. Dari mulai fakta-fakta film Dilan, kedekatan Iqbal dan Vanesha (sampe apal. wkwkwk), dll. Akhirnya aku menemukan berita soal Milea Asli. Dan aku, Hah?? Milea asli?? Emang ada Milea asli. Karena aku kepoo, aku buka artikelnya dan aku dapatkan ternyata kisah Dilan itu based on true story. True story atau real character aja ya.... Yang penting bukan cuma sekedar ceita romansa picisan fiktif gitu. Kan aku jadi kepoo ya.... dan ternyata ada foto Milea asli waktu SMA nya, dan cantiikkk banget boo.... Hmm pantas sih dibikin cerita. Hahaha.... Karena terlanjur kepoo, aku jadi pengen tau cerita novelnya deh. Yang sebentar lagi bakal aku bahas.

DILAN
Sebelumnya, aku hendak memuji penulis. Gaya menulisnya aku suka, suka sekali. Sangat teenage dan mudah dibaca, gak bosenin dan gak terlalu mendramatisir. Aku tuh salah satu yang agak malas baca novel, gak bergambar, tp aku sangat menikmatinya.Setelah selesai membaca buku pertama, penulis kayanya memaksa membuat yang baca termasuk aku agar suka dengan karakter Dilan. Dannn berhasil... hahaha.... Dilan menjadi sosok yang dreamy teenage boy gitu ya. Pasti banyak yang setuju dengan aku.  Sebagai penikmat manga, aku baca banyaak sekali manga dengan berbagai karakter. Aku baca dari cerita detektif, fantasi, serial cantik, semua di baca. Nah, sebenarnya karakter Dilan ini sering aku temui di beberapa karakter Manga yang pernah aku baca. (Nanti aku bahas terpisah). Tapiiii karena aku tau karakter ini nyata, dan Dilan asli nya itu ada.... aku jadi beribu-ribu amaze dan tidak tahan buat ketemu Dilan aslinya. Dilan yang unik, aneh, berandalan, tapi pintar beberapa kali karakter ini dijadikan pemeran utama di cerita manga. Dan beberapa kali suka bikin baper sama tingkahnya. Kebayang kann pas tau Dilan itu based on real character?? Jadi excited pengen ketemu. Hahaha

BUKU PERTAMA : DILAN, DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990
Di buku pertama gak usah diceritain ya gimana sukanya cara-cara Dilan buat mendapatkan Milea-nya. Semua pada setuju itu adalah hal Brilliant sekaligus so sweet yang pernah dilakukan cowo buat cewenya. Pas aku ceritakan ke suami aja yang Dilan kasih buku TTS itu, suamiku ketawa-ketawa. Karena itu memang ide yang cemerlang. Hahaha. Semua pasti setuju kalo karakter Dilan disini memang bikin baper dan tiba-tiba pengen ada cowo dengan karakter itu di sekitar kita.

BUKU KEDUA : DILAN ADALAH DILANKU TAHUN 1991
Di buku kedua aku mulai agak bosan ya, mungkin karena Dilan sudah berhasil mendapatkan Milea-nya. Pepatah "Mempertahankan lebih sulit dibanding mendapatkan" kayanya berlaku buat Dilan nih.  Gak bisa salahin siapa-siapa sih karena mereka masih SMA. Masih labil. Untuk kasusku aja..... aku labil itu sampai...... kini.... Hahaha sekarang pun masih labil. Jadi pasti ya ditanggepi gak dewasa. Tapi memang aku membacanya jadi sesak. Seperti aku punya empati yang besar kepada keduanya khususnya Milea. Bagaimana perasaan Milea yang kangen tapi ga mau ketemu, lalu statusnya berubah menjadi kangen tapi ga bisa ketemu, dan menjadi kangen tapi gak boleh ketemu. Sesak gak sih sist?? Mengingat kebersamaan mereka yang begitu dekat. Ya! Di buku kedua saya merasakan empati yang besar terhadap Milea. Saya bisa merasakan bagaimana perasaan Milea yang katanya masih rindu walau ia sudah tidak sendirian lagi. Kenangannya bersama Dilan terlalu indah dilupakan dan terlalu sedih dikenangkan.

BUKU KETIGA : MILEA. SUARA DILAN
Di buku ketiga ini beralih ke sudut pandang Dilan. Sebenarnya tanpa buku ketiga inipun, aku juga bisa merasakan empatiku pada Dilan, dimana Dilan sedang dirundung masalah, dan Milea malah memperkeruh segalanya. Akupun setuju, tapi itulah. Apa yang kau harapkan dari seorang gadis SMA? Karakter Dilan dibuku ini, aku kurang menyukainya. No Offense! Aku merasa saja itu tidak adil. Ia yang mulai mendekati Milea, yang terus-terusan mencuri hati Milea sedikit-sedikit. Merubah perasaan Milea dari cuek-menjauh-penasaran-terbiasa-rindu-suka-cinta-cinta mati. Dan Dilan akhirnya menyerah begitu saja diakhir cerita, sehingga meninggalkan perasaan Milea yang sudah tertanam. Itu terasa tidak adil! Who's with me?
Dan di buku inilah saya makin sepakat dengan diri saya bahwa saya tidak suka cowo romantis. Agak kecewa saat Dilan punya pacar baru, Cika. Ia membuat puisi untuk Cika. Puisi yang seindah dan selembut puisi untuk Milea. Kebayang kan, kalau kamu punya pasangan yang romantis. Memberimu puisi, puisi yang membuatmu merasa seperti kau satu-satunya wanita, kau yang paling important, yang paling special. Eh pas tidak bersamamu lagi, ia membuat puisi yang setaraf indahnya untuk wanita lain. Ok, word is always just a word then (-___-). Begitu mudahnya puisi itu dibacakan untuk orang lain. Bunga mawar itu indah, tapi tidak ditangan wanita itu!

Yap begitulah kira-kira pendapat aku soal novel Dilan yang baru habis aku baca. Buatku Dilan masih spesial. Seandainya, seorang Dilan itu beneran ada, aku sangat ingin berjumpa. Kalau baper? Iya! Sama! Saya juga pengen ada seorang Dilan hadir dihidupku kalo bisa. Tapi mungkin tidak menjadi pacarku, tidak apa-apa. Cukup jadi teman, kayanya rame dan cukup bikin hidup lebih berwarna. Kalau aku jadi Milea? Aku akan tetap menikah dengan mas Herdy. Dilan buatku, orang yang penting yang hadir dihidupku. Contohnya kalo dikehidupanku itu hm.... anton, cancan, topher. Gitu.... hehehe. Kalau pendamping hidup, mungkin aku akan memilih yang lebih stabil, yang bisa meng-imam-i-ku. Yang harus lebih segalanya dan lebih sempurna dari seorang Dilan. Yang tidak perlu banyak berkompromi soal rumah tangga. Yang memaksa kita duduk di bangku konseling karena kita berdiri di prinsip masing-masing. Jadi untuk Milea asli di luar sana, kalau kamu masih sedih, jangan! Kamu sudah memilih masa depanmu dengan tepat! "You chose wisely"  Hehehe.











Komentar

Postingan Populer